Kelaparan Tamu dan Peserta Festival Danau Rayo 2019 Mundur

Kelaparan Tamu dan Peserta Festival Danau Rayo 2019 Mundur

Referensinews.id “Memalukan” kata yang terucap dari sebagian masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) atas kejadian yang menimpa tamu undangan dan peserta Festival Danau Rayo 2019 yang kelaparan dikarenakan tidak tersedianya makanan atau jamuan konsumsi untuk tamu dan peserta. (29/11)

Peristiwa kelaparan ini di ungkapkan A Bastari Ibrahim selaku Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Muratara yang anggota nya ikut menjadi peserta Festival Danau Rayo 2019 hampir muntah karena menahan lapar.

“Miris, hingga pukul 15 : 00 WIB peserta tidak dikasih makan, anehnya saat ditanya ke Dinas Pariwisata katanya baru mau beli nasi. Para peserta sejak puku 08 : 00 WIB sudah ada dilokasi dan banyak yang mual-mual akibat kelaparan”, katanya

Lanjut A Bastari, tidak hanya peserta kita dari Muratara yang mual akibat kelaparan. Kejadiian kelaparan ini membuat tamu-tamu lain dari luar daerah banyak yang mundur dan pulang karena tidak tahan kelaparan di lokasi Festival Danau rayo.

“Festival Danau Rayo adalah perhelatan yang besar dan menjadi kebanggaan masyarakat Muratara, kejadian kelaparqn ini kejadian yang memalukan Kabupaten Muratara, “bayangkan 17 Kabupaten/Kota hadir dalam perhelatan ini, dalam sekejap hancur karena ulah Dinas Pariwisata Muratara yang tidak profesional mengadakan kegiatan”, sebut Bastari.

Sambung Bastari, jika bukan rombongan kita yang ikut menjadi peserta dan mengisi tenda, tidak bakalan ada orang yang mengisi tenda festival danau rayo “kosong”, tunjuk Bastari.

“Lihat Festival Danau Rayo “kosong’ tenda cuma berisi 7 orang, tamu yang lain pulang dan mengundurkan diri nkarena kelaparan”, cibir nya.

Seharunya Dinas Pariwisata Muratara dapat mengantisipasi hal seperti ini. Festival Danau Rayo ini di ikuti oleh anak usia sekolah, anak-anak SMA yang lagi doyan makan, tutup Bastari.

Sementara itu, Titin Sumartini Kepala Dinas Pariwisata menampik bahwa hal itu bukanlah tanggung jawab Dinas Pariwisata melainkan tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup.

“Undangan itukan pukul 13 : 00 WIB, berarti sudah lewat jam makan siang. Pagi ini acara nya Lingkungan Hidup (LH) dan siang harinya baru kegiatan Pariwisata” ujar Titin melalui sambungan selulernya.

Dijelaskan Titin, bahwa acara dilokasi ada dua Dinas yang menyelenggarakan yakni Dinas Lingkungan Hidup dan Dians Pariwisata. Sementara untuk  acara Festival Danau Rayo diakui Titin adalah kegiatan dari Dinas Pariwisata (Dispar).

“Pagi hari itu acaranya Dinas Lingkungan Hidup, karena kegiatan mereka dekat dengan lokasi, dan kebetulan hari sedang hujan, jadi mereka memakai tempat tersebut. Setelah kegiatan DLH baru kegiatan Dispar.

“Pramuka inikan ada acara sendiri, jadi untuk meramaikan mereka kami undang. Acara Dispar ini dimulai pukul 13 : 00 WIB, jadi kami tidak menyediakan konsumsi, kami hanya menyediakan konsumsi untuk peserta kesenian,” Jelas Titin. (RN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *