Referensinews.id – Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) memiliki Enam Lumbung Pangan (LP) yang tersebar di tujuh kecamatan yakni di Desa Sungai Baung Kecamatan Rawas Ulu, Desa Kertasari dan Desa Setia Marga Kecamatan Karang Dapo, Desa Pauh Kecamatan Rawas Ilir, Desa Lubuk Kemang Desa Beringin Rupit Kecamatan Rupit dan Kecamatan Ulu Rawas.
Lumbung pangan difungsikan untuk menyimpan gabah kering hasil panen petani yang apabila diperlukan dapat digunakan masyarakat setempat.
Kabupaten Musi Rawas Utara juga memiliki lahan persawahan mencapai 7.000 hektar lebih dan 855 hektar berada di Kecamatan Rupit.
Untuk meningkatkan dan menggenjot hasil produksi padi, Dinas Pertanian Muratara telah melakukan penerapan Program Cluster Padi IP-300 yaitu Tiga (3) kali panen dalam masa 1 tahun. Program ini bertujuan untuk menjadikan Kabupaten Muratara menjadi Kabupaten lumbung pangan kedepannya.
Untuk mewujudkan salah satu visi misinya, Bupati HM Syarif Hidayat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Ketua DPRD Kabupaten Muratara, menghadiri Panen Raya Bupati dan Ketua DPRD Muratara Turun ke Sawah Bersama Petani Bingin Rupit.
Pengamat kebijakan pemerintah asal Muratara, Hafiezd Noeh, menyayangkan disaat Kabupaten Muratara ikut terkena dampak pandemi virus corona. Visi misi Bupati Muratara belum kesampaian. Pemerintah kelabakan menghadapi pandemi Copid-19.
“Enam lumbung pangan yang dimiliki Pemkab Muratara seolah tidak berfungsi, Pemkab Muratara melakukan pembelian beras dari luar daerah untuk dibagikan kepada 20.300 warganya yang terdampak virus corona (Copid-19),” cakap nya.
Kebijakan Pemerintah melalui Dinas Pertanian Muratara dan keberadaan LP di Enam Desa menjadi pertanyaan publik. Pemkab Muratara yang konon katanya memiliki lahan persawahan mencapai 7.000 hektar lebih seakan tidak ada petaninya, sindir Hafizd.
Jika Pemkab Muratara melalui Dinas Pertanian Muratara serius dalam menjalankan Program Cluster Padi IP-300 bisa Tiga (3) kali panen dalam masa 1 tahu. Konon katanya padi jenis ini satu (1) kali panen per hektar bisa mencapai 8 ton lebih. Maka Pemkab Muratara tidak akan kekurangan stok beras disaat menghadapi pandemi Copid-19, kritis nya. (RN)
