Referensinews.id – Publik berharap agar Pemerintah Kabupaten Musi Rawas segera membuat payung hukum yang jelas melalui Perda untuk pemberian penghargaan kepada atlet yang berprestasi dan mampu mengharumkan nama daerah. Senin (6/1/2020).
Pada tahun 2019, guna menghadapi pertandingan kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (PROPOV) Sumatera selatan ke XII Tahun 2019 di Kota Prabumulih.
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas melalui APBD-Perubahan telah menganggarkan anggaran senilai Rp1,145 milyar untuk kegiatan Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi mengikuti kejuaraan Propov..
PBSI Musirawas mengusulkan kepada Dispora untuk pembagian bonus bagi juara/berprestasi, agar pembagian nya secara langsung di transfer ke rekening Bank atas nama masing-masing atlet.
Dalam kejuaraan Porprov Sumsel, kontingen Bulutangkis Musitawas berhasil mendapatkan juara umum. Dengan perolehan 4 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu. Masing-masing regu menerima bonus sebesar Rp 92.500.000,00.
Diketahui, untuk besaran jumlah bonus perregu diberikan bervariasi, mulai dari besarannya 7 hingga 11 juta/regu. Terkait bonus ada beberapa atlit mengeluh bahwa bonus yang mereka terima dipotong dan bahkan sengaja tidak dibagikan.
“Bonus Saya dipotong RP 1 juta, seharusnya terima Rp 8 juta. Hal ini disebabkan permohonan PBSI Mura untuk dibagikan kerekening masing-masing atlit untuk mencegah dan menghindari pemotongan oleh oknum, tidak di indahkan oleh pihak Dispora”, aku salah satu atlit.
Tidak hanya bonus yang di sunat, bahkan ada atlet yang hingga saat ini belum menerima bonus dan diduga memang sengaja tidak dibagikan kepada atlet.
“Hingga saat ini bonus untuk saya belum diberikan, padahal bonus itu sudah ditransfer oleh pihak Dispora ke rekening anak oficial. Kuat dugaan saya, ada kerjasama antara Oknum Dispora dengan Oficial Bulutangkis”, keluh salah satu atlit bulutangkis.
Menanggapi persoalan adanya pemotongan bonus atlit, ditemui di kantornya, Uteb selaku Kepala Bidang (Kabid) Olahraga di Dinas Pemuda dan Olahraga Musi Rawas sedang tidak berada dikantor.
“Pak Uteb, sedang tidak ada, beliau lagi Dinas Luar (DL)”, ujar Staf jaga Dispora.
Menyikapi adanya dugaan bonus atlit yang dipotong oleh oknum, aktivis dan pecinta olahraga, Febri AR, sangat menyayangkan ini terjadi di Dinas Pendidikan dan Olahraga Musi Rawas.
Dikatakan Febri, semestinya perhatian dan penghargaan yang lebih diberikan oleh Pemkab Mura kepada para atlet yang berprestasi. Bukannya menyunat atau memotong bonus para atlet seperti yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Persoalan pemotongan bonus atlit ini sangat memalukan nama daerah, sebaiknya Bupati dan DPRD Mura segera menyelesaikan persoalan bonus ini’, desak Febri.
Febri menyarankan kepada Bupati dan anggota DPRD Musi Rawas sebaiknya segera memanggil dinas terkait, jangan sampai persoalan ini viral di media massa, ini tidak baik,” usulnya.
Lanjutnya, sudah sewajarnya setiap atlet yang berprestasi dan unggul dalam event mengharumkan nama daerah diberi perhatian khusus atau reward oleh Pemerintah Daerah.
“Sudah sewajarnya Pemda Mura memberi reward kepada atlet berprestasi bukan duit bonus atlet yang dipotong bahkan sampai tidak dibagikan,” sindir nya. (RN)